Dua tokoh ini mendadak sontak menjadi sorotan publik. Pasalnya tiba-tiba Presiden SBY melontarkan ucapan yang membuat masayarakat Yogya meradang. SBY melontarkan tentang Undang-undang keistimewaan Yogyakarta yang antara lain mengatakan sistim monarki tidak sejalan dengan proses demokrasi yang sedang dibangun di Indonesia.
Sultan menjawab bahwa Propinsi Yogyakarta bukanlah pemerintahan monarki di dalam negara. Hubungan sejarah perjuangan Kesultanan Yogyakarta sangat berharga bagi kemerdekaan Republik Indonesia.
Ribuan masyarakat Yogyakarta melakukan aksi demo mendukung Sultan dan siap memboikot bila akan diadakan pemilihan langsung Gubernur DIY. Kalau sudah begini pastu runyam dan berkepanjangan jadinya, dan lagi-lagi yang terjadi adalah rakyat yang pro versus rakyat yang kontra pemilihan Gubernur secara langsung.
Semoga saja ini hingar-bingar ini bukan suatu cara untuk mengalihkan perhatian rakyat terhadap kasus korupsi kelas kakap yang juga butuh turun tangannya pemerintah untuk lebih optimal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar