<FONT FACE="orator" color="BLACK"> WELCOME TO MY BLOG

Sabtu, 17 April 2010

ANGKARA MURKA: MENGAPA MENJADI PILIHAN


Terminal peti kemas Koja milik PT. Pelindo II bak medan perang . Api menyala menghanguskan kendaran, kontainer dan bangunan. Asap pekat mengiringi suasana mencekam. Banyak korban terluka tergeletak di jalan. Angkara murka..!!


Apa yang sesungguhnya terjadi ?


Pihak Pelindo II meminta satpol PP untuk melakukan penggusuran di sekitar Terminal Peti Kemas tersebut, sementara di sana terdapat sebuah makam milik seoarang ulama penyebar agama islam yang di kenal dengan Mbah Priok. Tentu saja hal ini memicu pihak ahli waris/keluarga Mbah Priok dan para peziarah tidak tinggal diam. Mereka melakukan perlawan dengan melempari para satpol PP dengan batu dan ada yang melawan dengan sangat membabi buta dengan terus memukuli anggota satpol PP yang sudah tergeletak tidak berdaya.


Korban berjatuhan, baik dari pihak satpol PP maupun dari pihak warga yang anti penggusuran. Penjarahan terjadi di terminal peti kemas Koja itu, bangkai mobil menyesaki jalan.


Selalu jalan kekerasan yang dipilih, selalu angkara murka yang muncul ke permukaan. Kedua pihak kehilangan kata-kata untuk berkomunikasi, seolah mereka lupa bahwa mereka masih mempunyai mulut untuk bicara. Kemanakah kekuatan kata-kata menguap pada saat itu. Kedua pihak kalap dan memilih angkara murka untuk menyelesaikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar