<FONT FACE="orator" color="BLACK"> WELCOME TO MY BLOG

Rabu, 21 April 2010

KETIKA HARTA YANG BANYAK MEMBAWA NERAKA


Akhir-akhir ini kita disuguhkan berita yang sangat memuakkan serta menjijikan. Betapa tidak orang dengan berbagai keculasannya menumpuk harta tanpa peduli bagaimana cara mendapatkannya, tidak peduli lagi dengan apapun yang menjadi ukuran kebaikan moral seseorang.
Muncul di TV, surat kabar dan berbagai media tentang korupsi yang dilakukan macam-macam profesi. Ada mantan menteri yang diduga melakukan korupsi ketika menjabat. Ada mantan anggota dewan tertangkap tangan menerima uang suap. Ada jaksa tertangkap basah mmenerima uang (entah uang apa). Ada petinggi polri, hakim, jaksa, pengacara, petugas pajak, bahkan petugas cleaning service bekerja sama melakukan penggelapan pajak yang merugikan negara milyaran rupiah.
Mereka melakukan korupsi atau apapun namanya yang hanya menguntungkan diri sendiri dan keluarganya semata-mata karna silau akan harta yang banyak. Mereka mengira dengan harta yang banyak akan menjadi kaya dapat memuaskan segala nafsunya dan akhirnya mencapai kebahagiaan. Padahal tidak demikian. Orang yang kaya adalah orang yang kebahagiaannya berasal dari hal-hal yang sederhana.
Agama apapun tidak melarang umatnya untuk memiliki harta yang banyak. Namun perlu diingat harta itu akan dipertanyakan dihadapan-Nya mengenai dua hal. Pertama: dari mana harta itu didapat? Dan yang kedua Kemana harta itu dibelanjakan?
Harta yang didapat dari cara-cara yang haram/ilegal akan mengakibatkan bencana bagi pemiliknya, tidak hanya diakhirat ia akan menderita, bahkan di dunia pun sudah mulai terlihat penderitaan itu. Harta yang dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bagi orang lain akan menjadi bahan bakar di neraka kelak. Bahkan di dunia pun akan terlihat dampak buruk dari harta yang dibelanjakan untuk hal-hal yang haram.
Para koruptor dan penumpuk harta tidak pernah belajar dari sejarah yang diabadikan di dalam berbagai kitap suci bahwa harta dan kekuasaan dapat menjadi bencana bila cara mendapatkan dan menggunakannya dengan tidak sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan.
Ingatlah ketika Tuhan menenggelamkan Firaun ketika kekuasaannya dipakai melampaui batas bahkan ingin menyamakan dirinya dengan Tuhan. Dan ingatlah ketika Tuhan mengubur hidup-hidup Karun bersama hartanya ketika hartanya membuatnya pongah dan mengabaikan Tuhan.
Tiap musibah ada sebabnya dan tiap kita akan ditanya tentang segala hal yang telah kita dapatkan dan kemana kita habiskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar